top of page

Sektor Jasa Keuangan Paling Diincar Serangan Siber, Begini 5 Cara Dark Web Threat Intelligence Melindunginya!


Penyedia jasa keuangan merupakan sektor paling rentan serangan siber, dark web threat intelligence merupakan solusi untuk sektor penyedia jasa keuangan
Jasa Keuangan Rentan Diincar Serangan Siber

Industri keuangan merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap ancaman siber, dan Dark Web menjadi tempat yang potensial bagi pelaku kejahatan untuk merencanakan dan meluncurkan serangan mereka. Melalui penerapan Dark Web Threat Intelligence, sektor keuangan dapat meningkatkan pertahanan mereka terhadap ancaman siber yang terus berkembang.


Industri jasa keuangan merupakan industri yang sangat sering menjadi target threat actors untuk dijadikan sasaran serangan siber. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Checkpoint Research pada tahun 2022, sektor jasa keuangan terkena serangan siber sebanyak 1.131 kali setiap minggunya. Berdasarkan data tersebut, tentu harus ada langkah preventif dari penyedia jasa keuangan agar tidak menjadi korban berikutnya. Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui 5 cara dark web threat intelligence dapat membantu melindungi penyedia jasa keuangan.


Dark web threat intelligence dapat membantu melindungi penyedia jasa keuangan dari berbagai ancaman, seperti:

  1. Pencurian Data Mungkin bagi kamu yang update tentang keamanan siber sudah tidak asing dengan aksi pencurian data, namun memang hal ini jika tidak dicegah sedemikian rupa dapat menyebabkan kerugian fatal. para penjahat siber atau threat actor dapat mencuri data sensitif nasabah, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi akun, di dark web. Data ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan kejahatan lainnya.

  2. Serangan Siber Para penjahat siber (threat actor) dapat menggunakan informasi yang diperoleh di dark web untuk meluncurkan serangan siber terhadap penyedia jasa keuangan, seperti malware, phishing, dan ransomware. Serangan ini dapat mengganggu layanan dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.

  3. Penipuan Para penjahat siber dapat menggunakan informasi di dark web untuk melakukan penipuan terhadap nasabah, seperti penipuan pishing, penipuan email, dan penipuan social engineering.


5 Cara Dark Web Threat Intelligence Melindunginya

Dark Web Threat Intelligence dapat memiliki banyak cara untuk melindungi sektor penyedia jasa keuangan, berikut 5 cara yang dapat dilakukan oleh sektor penyediaan jasa keuangan untuk melindunginya:

  1. Memantau Aktivitas Dark Web Dark web threat intelligence dapat digunakan untuk memantau aktivitas di dark web dan mengidentifikasi potensi ancaman terhadap penyedia jasa keuangan. Hal ini memungkinkan untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri dari serangan. Dengan memonitor Dark Web, lembaga penyedia jasa keuangan dapat mengidentifikasi potensi serangan finansial yang direncanakan oleh kelompok-kelompok kriminal. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi metode dan target yang mungkin, penyedia jasa keuangan dapat mengambil tindakan preventif sebelum serangan terjadi.

  2. Mengidentifikasi Kredensial yang Bocor Dark web threat intelligence dapat digunakan untuk mengidentifikasi kredensial yang bocor di dark web. Penyedia jasa keuangan kemudian dapat memberitahu nasabah yang terkena dampak dan membantu mereka mengubah kata sandi mereka.

  3. Identifikasi Serangan Ransomware Seringkali, kelompok ransomware beroperasi di Dark Web. Dark web threat intelligence dapat membantu penyedia jasa keuangan mengidentifikasi kampanye ransomware yang sedang direncanakan dan mempersiapkan pertahanan yang lebih kuat terhadap jenis serangan ini. Ini termasuk memahami taktik dan teknik yang mungkin digunakan oleh pelaku untuk mendapatkan akses ke sistem.

  4. Meningatkan Kesadaran akan Ancaman Dark web threat intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman siber terbaru. Hal ini membantu karyawan untuk lebih waspada dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan jasa penyedia layanan keuangan.

  5. Evaluasi Kredensial yang Berpotensi Terganggu Dengan memahami dunia Dark Web, penyedia jasa keuangan dapat menilai apakah kredensial karyawan atau pelanggan mereka muncul dalam aktivitas yang mencurigakan. Ini membantu dalam mengidentifikasi potensi serangan yang melibatkan penggunaan kredensial yang dicuri, dan memungkinkan penyedia jasa keuangan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengamankan akun yang terpengaruh.

Kesimpulan

Penerapan Dark Web Threat Intelligence bukan hanya tentang menjaga keamanan siber perbankan atau penyedia jasa keuangan, tetapi juga tentang melindungi kepercayaan pelanggan dan menjaga kestabilan industri keuangan secara keseluruhan. Dengan memahami dan merespons dengan cepat terhadap ancaman dari Dark Web, perbankan dapat tetap menjadi pelindung keuangan yang andal bagi masyarakat. Dark web threat intelligence adalah alat yang ampuh yang dapat membantu industri perbankan melindungi diri dari berbagai ancaman siber. Dengan menggunakan dark web threat intelligence, bank dapat meningkatkan keamanan mereka dan melindungi nasabahnya dari bahaya.




bottom of page