top of page

Threat Intelligence, Solusi Cyber Security Kekinian

Updated: Jan 26



Di era 4.0 ini, masyarakat dituntut untuk melakukan banyak hal melalui dunia digital. Mungkin hal tersebut sudah seperti nafas bagi manusia jaman sekarang, sebab baik sadar ataupun tidak, kita sudah melakukan hampir segala aktifitas secara digital dengan bantuan internet. Hal tersebut memberi banyak dampak positif, salah satunya adalah mempercepat penyampaian suatu informasi.


Namun era digital ini ibarat dua sisi mata pisau, disamping membawa sisi positif, era ini juga memberikan dampak negatif. Seperti mudahnya perangkat, informasi atau data pribadi kita dapat disusupi oleh peretas (hacker). Itulah mengapa penting bagi kita memahami dan peduli dengan keamanan siber (cyber security) untuk melindungi perangkat serta data pribadi kita.


Menurut Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Indonesia (BSSN) Ariandi Putra, pada tahun 2020 tingkat keamanan siber Indonesia sudah meningkat sebesar 17,28 poin sejak 2018 berdasarkan data Global Cybersecurity Index (GCI), yang membawa Indonesia menduduki peringkat ke-3 pada keamanan siber di Asia Tenggara setelah Singapura dan Malaysia. Namun demikian, tidak sedikit dapat kita temukan berita tentang kebocoran data di Indonesia. Sebut saja berita yang masih hangat, yaitu dugaan kebocoran data 26 juta pelanggan IndiHome, mencangkup nama, nomor pelanggan, NIK, dll . Tidak hanya IndiHome, data PLN dan ribuan perusahaan lokal maupun internasional di Indonesia pun diduga bocor dan diperdagangkan di situs Deep Web.


Hal tersebut membuktikan bahwa walaupun kemanan siber Indonesia semakin membaik, hal tersebut belumlah cukup. Tidak hanya masyarakat, namun banyak organisasi dan perusahaan di Indonesia yang belum aware terhadap cyber security. Untuk mengatasi serangan siber yang semakin hari semakin canggih, tentunya dibutuhkan solusi yang lebih kekinian juga. Berbicara tentang solusi keamanan siber kekinian, Cyber Threat Intelligence mungkin bisa menjadi salah satu jawaban untuk permasalahan tersebut.


Apa itu Threat Intelligence? Threat Intelligence dapat diartikan sebagai pendekatan keamanan siber yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, memproses dan menganalisa data untuk memahami motif, target dan perilaku penjahat siber. Dengan kata lain, Threat Intelligence membantu tim keamanan siber untuk mendeteksi, mencegah dan memanage ancaman lebih cepat serta dapat membuat keputusan lebih tepat dalam mengatasi kejahatan siber.


Threat Intelligence ini sendiri memiliki 4 jenis klasifikasi, yaitu :

1. Strategic Threat Intelligence

Jenis ini bersifat non-teknis dan ditujukan kepada pelaku bisnis atau organisasi dan pengambil keputusan agar mengetahui motif secara umum dari serangan siber tersebut dan bagaimana ancaman tersebut mempengaruhi bisnis mereka, sehingga dapat menentukan kebijakan apa yang akan diambil.


2.Tactical Threat Intelligence

Jenis ini merupakan data teknis yang sering diberikan dalam bentuk laporan vendor. Data ini berisi tentang taktik, teknik dan prosedur (TTP) dari para penjahat siber.


3. Technical Threat Intelligence

Jenis ini masih mirip dengan yang lainnya, namun lebih berfokus kepada indikator peretasan / Indicator of Compromise (IoC) seperti jenis serangan, identitas dan kemampuan penjahat siber serta perkiraan kapan serangan tersebut mempengaruhi korbannya.

4. Operational Threat Intelligence

Jenis ini bertujuan untuk mengetahui siapa, apa dan bagaimana serangan tersebut terjadi. Faktor-faktor seperti sifat, tujuan, waktu dan kecanggihan kelompok kejahatan siber tersebut juga dapat diketahui.


Dengan segudang kemampuan dan kelebihan Threat Intelligence tersebut, tentu saja menjadikan Threat Intelligence sebagai salah satu komponen kunci dari keamanan siber (cyber security).


Source :

29 views0 comments
bottom of page