top of page

Tantangan Industri Migas Dalam Sistem Digitalisasi

Updated: Sep 5, 2021



Saat ini salah satu komoditi pendapatan negara yaitu industri minyak dan gas (migas) sedang terpuruk diakibatkan pandemi Covid-19 dan anjoknya harga pada kuartal awal tahun 2020.


Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani dikutip dari kompas.com, "Kami juga melihat penurunan di sektor manufaktur dan sektor pertambangan termasuk minyak dan gas juga telah terpukul, permintaan menurun sangat signifikan," ujarnya dalam sambutan 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas pada Desember 2020.


Hal ini disebabkan karena terjadinya volatilitas secara dramatis sehingga mempengaruhi harga minyak. Sri Mulyani menyarankan untuk terus meningkatkan produksi minyak dan gas, dengan langsung menentukan kebijakan dalam segi eksplorasi sumber daya.


Ini diperkuat dengan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang menjelaskan bahwa kondisi industri migas sedang tidak baik. Dikarenakan konsumsi BBM menurun secara signifikan selama pandemi dari 6 juta barel per bulan, hingga menjadi 3,8 juta barel pada April.


"Konsumsi energi di Indonesia itu meningkat sebelum Covid, cukup konstan, rata-rata konsumsi BBM peningkatannya 2,7%, .... terindikasi bahwa sejak Januari 2020 ada tren penurunan terutama di sektor konsumsi BBM dari yang tadinya di atas 6 juta per bulan, menurun puncaknya di April 3,8 juta barel" Ungkap Arifin Tasrif kepada CNBC Indonesia (28/09/2020).


Kedua pernyataan tersebut menjadi salah satu peer besar dalam industri Migas. Tetapi nampaknya masalah tersebut dapat di atasi dengan penerapan digital di dalam sistem industri Migas. Pendapat ini dikeluarkan oleh AVP Upstream Asset PT Petrogas Jatim Utama, Buyung Afrianto MSc CEng dalam upaya peningkatakan kinerja dan pendapatan dari industri Migas.


Menurut Buyung solusi digitalisasi adalah hal yang utama, yaitu dengan mengembangkan Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan digital twins (predictive dan analytics). Dengan digitalisasi, seluruh manusia yang terlibat akan berkurang sehingga mobilitas dan kinerja menjadi lebih unggul.


Mengapa sangat penting untuk dilakukan digitalisasi? Dengan digitalisasi, industri Migas akan mendapatkan efektifitas dan produktifitas yang sangat luar biasa. Penggunaan sistem digital dapat merangkum keseluruhan data yang keluarkan oleh program yang telah di tetapkan. Seperti yang diketahui, terdapat 3 sektor penting yang menaungi sistem kerja di dalam industri Migas.

  • Pertama adalah eksplorasi, proses mencari potensi tanah ataupun air mengenai sumber daya alam. Sektor ini menaungi pengeboran dan penerapan program dalam membawa sumber daya alam kepermukaan untuk di olah.

  • Kedua adalah produksi, menaungi proses penimpanan, produksi sumber daya alam hingga pemindahan melalui transportasi.

  • Ketiga adalah pasca-produksi, dimana proses ini mencakup pemurnian sumber daya alam mentah hingga menjadi bahan jadi hingga sampai kepada konsumen.

Dengan segala kerumitan yang ada di dalam sistem kerja industri Migas, maka dari itu sangat penting untuk menggunakan bantuan Teknologi dalam penerapannya. Mengimplementasikan teknologi industri Migas mendapatkan kemudahan dalam pengolahan data, transfer data hingga kemudahan untuk pemulihan bencana yang dapat terjadi di masa depan.


Teknologi pula, sistem komunikasi antar pekerja yang ada di dalam dan di luar menjadi sangat lancar. Pengontrolan dan pemantauan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan kejadian yang dapat merugikan perusahaan.


Digitalisasi dapat menjadi solusi dalam industri Migas, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Senior Center for Energy Impact Boston Consulting Group (BCG) Jamie Webster pada CNBC Indonesia. Beliau mengatakan "Teknologi dan digitalisasi akan sangat membantu perusahaan, karena dapat digunakan untuk meminimalkan salah satu momok industri migas yaitu dry hole (sumur kering/ tidak ditemukan cadangan hidrokarbon), termasuk menggunakan kecerdasan buatan baru (artificial intelligence) untuk melakukan simulasi pemboran" pada acara 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG 2020).


Melihat kebutuhan dalam sistem digitalisasi dan penerapan teknologi menjadi penting, bukan berarti permasalahan selesai sepenuhnya. Dengan penerapan teknologi, industri Migas juga perlu berhati-hati terhadap kerugian yang akan ditimbulkan dari pihak lain. Bukan hal yang baru lagi apabila saat ini, seluruh perusahaan perlu berhati-hati terhadap kemampuan luar biasa dari para hacker.


Beberapa perusahaan Indonesia telah menjadi “korban” dari para hacker. Bukan main-main, beberapa perusahaan tersebut mendapatkan ancaman besar atas bocornya database oleh hacker. Perlu diingat bahwa hacker bukan hanya mengincar perusahaan yang memiliki database, tetapi juga mengincar perusahaan yang bergerak di dalam industri Migas. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan ransomware Stuxnet pada sumber daya Nuklir di Iran.


Stuxnet digunakan oleh para hacker untuk menghentikan kinerja program turbin Nuklir tersebut. Tujuannya sangat jelas yaitu mendapatkan keuntungan dari pekerjaannya. Bagi perusahaan, tentu saja hal tersebut menjadi hal yang sangat merugikan. Sebabnya perusahaan yang bergerak dalam industri Migas juga perlu mengimplementasikan keamanan Cyber dalam sistem teknologi dan digital mereka.


Dengan mengimplementasikan keamanan Cyber pada sistem ataupun program, perusahaan dapat meminimalisir segala kerugian yang akan terjadi dan juga memaksimalkan keamanan untuk memberikan kenyamanan terhadap produktifitas perusahaan. Mengimplementasikan keamanan Cyber bukanlah hal yang mudah dilakukan, oleh sebab itu perusahaan perlu bekerjasama dengan perusahaan Cyber Security yang memiliki kompetensi unggulan dan juga memiliki pengalaman luar biasa.


Prima Cyber Solusi adalaha perusahaan yang dapat memberikan keamanan Cyber pada perusahaan yang bergerak di dalam industri Migas. Dengan solusi-solusi unggulan yang dapat diimplementasikan di dalam perusahaan Anda. Prima Cyber Solusi merupakan partner yang tepat dalam Cyber Security, dengan sertifikasi ISO 9001 dan ISO 27001 yang merupakan sertifikasi khusus manajemen mutu dan keamanan sistem informasi. Hubungi segera melalui sales@primacs.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi keamanan perusahaan.


Sources:

bottom of page