top of page

Waspada! 38 Kasus Peretasan Menyasar Awak Redaksi Narasi!



Baru saja kita membahas tentang pentinganya keamanan digital pada blog sebelumnya, eh sekarang muncul berita mengenai teman-teman media di redaksi Narasi mengalami peretasan. Hingga blog ini dipublikasikan (Jumat, 30 September 2022), terdapat sebanyak 38 upaya peretasan akun awak redaksi Narasi yang mengakibatkan korban tidak dapat mengakses sosial medianya. 38 kasus tersebut meliputi 31 kasus pada awak redaksi yang masih aktif bekerja, 1 kasus di situs, dan 7 kasus lainnya kepada eks karyawan Narasi. Jumlah ini terus bertambah dari awal ditemukannya kasus peretasan dikalangan jurnalis Narasi ini.


Upaya peretasan tersebut terjadi sejak tanggal 23 September sampai dengan 29 September 2022. Peretasan ini menyasar akun-akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Telegram hingga Whatsapp dari jurnalis redaksi Narasi tersebut. Menurut SAFENet, upaya serangan digital kepada jurnalis kerap terjadi, misalnya pada 2020 tercatat ada 25 kasus dan pada 2021 terdapat sebanyak 26 kasus upaya peretasan pada jurnalis Indonesia.


Menurut Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC, Dr. Pratama Persada, peretasan yang terjadi di Narasi ini besar kemungkinannya dilakukan dengan cara memalsukan KTP dan meminta pergantian SIM card ke kantor provider setempat. Hal ini menjadi mungkin mengingat adanya kebocoran data registrasi SIM card beberapa waktu yang lalu. Dan, menurut beliau, selain cara diatas, peretas juga bisa menggunakan malware untuk mengambil alih nomor seluler korban dan mengakses kode OTP, sehingga pemilik nomor tidak merasa menerima kode OTP.


Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, untuk mencegah peretasan kita harus menggunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf, angka dan simbol, serta rutin mengganti password akun media sosial. Bukan hanya itu saja, sekarang ini hampir semua media sosial memiliki fitur Autentifikasi Dua Faktor (Two Factor Authentication). Kamu bisa mengaktifkan fitur tersebut untuk menambah lapisan perlindungan pada akun kamu. Cara lainnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan selalu memilih opsi “jangan simpan sandi” dan menghapus history login setiap kali kamu login dengan menggunakan perangkat lain.


Beberapa hal diatas merupakan hal yang dapat kita lakukan untuk mengamankan akun media sosial kita. Namun, bukan hanya keamanan media sosial saja yang perlu diperhatikan, peretas juga bisa memasuki perangkat digital kita untuk melancarkan serangannya. Seperti yang telah disampaikan oleh Dr. Pratama di atas, peretas juga menggunakan malware untuk melengkapi aksinya. Itu sebabnya, penting bagi kita untuk menjaga keamanan perangkat digital kita. Bukan hanya pc atau laptop saja, smartphone kita juga harus dipasangi anti-malware untuk mengurangi resiko diserang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


Jadi, sudah seharusnya keamanan digital menjadi hal fundamental yang harus kita perhatikan, mengingat peretas menyerang tanpa memandang usia, jenis kelamin, bidang pekerjaan dan status sosial. Harus lebih waspada ya sahabat.



Source :

Comentários


bottom of page